Penerbit : Yayasan As’adiyah Pusat Sengkang
Penulis : Tim Buku Ke As’adiyahan Sejarah dan Perkembangan Pondok Pesantren As’adiyah: Menebar Islam Rahmatan lil Alamin dari Tanah Sengkang – Wajo
290 halaman
ISBN: (dalam proses)

Deskripsi

AG. KH. Muhammad As’ad, setiba dari Mekah, membuka pengajian di kediamannya. Nama AG. KH. Muhammad As’ad semakin tersohor sebagai ulama yang masih sangat muda dan cerdas. Pengajian di kediamannya pun semakin ramai sehingga dipindahkan ke Masjid Jami’ Tokampu, Sengkang. Menariknya, aktivitas pengajian ini terus berkembang dan mendapat respons sangat positif dari masyarakat Bugis meskipun di tengah situasi politik dan ekonomi yang sulit. Pada 1930, AG. KH. Muhammad As’ad mendirikan MAI Sengkang. Pengajian AG. KH. Muhammad As’ad di Sengkang dengan cepat menyebar dan menjadi pusat transmisi intelektual Islam. Dua dekade setelah berdirinya MAI, AG. KH. Muhammad As’ad tidak hanya mencetak ulama-ulama baru dan tersohor di Sulawesi Selatan, tetapi juga mengubah lanskap keagamaan di Sulawesi Selatan, terutama di wilayah-wilayah Bugis. As’adiyah memberi kontribusi signifikan terhadap perkembangan Islam di Sulawesi Selatan dan sekitarnya, khususnya di daerah-daerah Bugis. Setelah AG. KH. Muhammad As’ad wafat pada 1952, kepemimpinan MAI diteruskan oleh AG. H. Daud Ismail, murid langsung dari AG. KH. Muhammad As’ad. Pada periode ini juga MAI berubah menjadi Madrasah As’adiyah. Perubahan ini membawa spirit baru dalam meneruskan visi keagamaan AG. KH. Muhammad As’ad. Sejak itu, As’adiyah terus berbenah dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman

Detail Pesanan

Tujuan Pengiriman

PERHATIAN!
Harap diisi dengan alamat yang lengkap dan jelas, agar memudahkan pengiriman

Pilih kecamatan pengiriman

Pilih Metode Pengiriman

Pilih Kecamatan terlebih dulu

Pilih Metode Pembayaran

Rincian Pesanan

Total Bayar

Rp 0
× Apa yang bisa saya bantu?